Our social:

Tuesday 30 April 2013

6 Fakta Musik Death Metal

Death metal merupakan sebuah sub-genre dari musik heavy metal yang berkembang dari thrash metal sejak awal 1980-an. Lirik lagu yang bertemakan kekerasan atau kematian, ritme gitar rendah (downtuned rhythm guitars), perkusi yang cepat, dan intensitas dinamis menjadi sebuah ciri khas dari musik Death Metal.

Biasa dinyanyikan dengan gerutuan atau geraman maut dengan suara tenggorokkan (guttural/gurgle) yang telah dipopuler kan pada akhir 80an.

Selanjutnya simak fakta unik mengenai Death Metal yang dilansir dari Kaskus berikut :




1. Musik Death Metal Yang Sangat Rumit


Suara - suara parau dan gitar yang kasar memang kadang menganggu pendengaran kita, apalagi bagi mereka yg hanya terbiasa dengan musik lembut. Meskipun demikian suara - suara tadi lebih dari sekedar kebisingan idiot.

Ada melodi, pola, dan komplektisitas untuk disadari dan dihargai. Mungkin hal ini akan sedikit menyentil para pecinta fanatik musik melayu tanah air.

2. Tekhnik Bermusik yang Tinggi



Tidak seperti bermain dengan music pop, untuk mempelajari musik Death Metal dibutuhkan waktu yg lebih lama. Sebagai bandingannya, mungkin membutuhkan waktu yang sama untuk belajar main Death Metal dengan belajar musik klasik atau Jazz.

Untuk instrumen perkusif, permainan drum pada Death Metal adalah sangat teknikal dan presisi. Dibutuhkan waktu bertahun-bertahun bagi seorang drummer Death Metal untuk mencapai skill yang memadai untuk memainkan pola rhythm yg sedemikian kompleks pada tempo yang kedengaran mustahil.

3. Aksi Panggung Yang Eksploratif



Lihatlah para musisi Death Metal Death Metal yg memainkan instrumen secara eksploratif. Jika dilihat musisi Death Metal adalah musisi - musisi yang sangat berbakat. Mempelajarinya membutuhkan latihan dan dedikasi, yang menghapus stereotipe bahwa para Metal Head adalah orang - orang yang malas. Malah mereka terkesan energik.

4. Jarangnya Plagiarisme



Death Metal, hampir setiap musisi selalu menulis musik mereka sendiri. Termasuk riff, drum, solo, dan liriknya. Menulis musik sendiri membuktikan dimensi lain dari kepiawaian instrumental seorang musisi. Jarang Ditemui kasus Plagiatisme atau saling mengklaim lagu Death Metal yang memang dikenal tidak pasaran.

5. Lirik Death Metal Kebanyakan Fiksional



Jangan lihat musiknya dari konteks atau subyek pribadi. Kebanyakan lirik dari Death Metal adalah fiksi dan tidak untuk diikuti. Jangan dianggap apa yang didengar adalah serius. Lirik - lirik itu tak lain hanya penumpahan emosi seorang musisi pada lagunya. Mungkin liriknya terdengar tidak sopan dan sadis, tentang zombie, pembunuh berantai, atau bunuh diri. Tapi hal - hal tersebut adalah kenyataan yang tak terpisahkan dari kehidupan umat manusia.

Lantas, apakah salah bagi seorang musisi death metal untuk merekam kejadian - kejadian tersebut secara fiksional menjadi sebuah lagu?

6. Deat Metal Mempunyai Banyak Sub-Genre



Tak semua death metal itu sama. Genre ini mencakup banyak sub-genre yang kadang - kadang bercampur satu sama lain. Hasilnya pun, sulit untuk mendeskripsikan satu band dengan satu sub-genre saja. Sub-genre death metal terdiri dari:

Blackened (Mengadopsi tema dan elemen musik black metal). Contoh : Behemoth
Brutal, Contoh : Spawn of Possesion, Suffocation, Deicide, Dying Fetus, Obituary, Cannibal Corpse
Doom ( Tempo yg lebih pelan, atmosfer melankolis, growl yg lebih dalam, dan drum dobel pedal). Contoh : Autopsy, Sepultura
Deathcore ( Drum yang cepat, gitar down tune, tremolo picking, scream, growl, riff melodik dan breakdown). Contoh All Shall Perish, Job for A Cowboy, God Forbid
Grind (Intense, musik singkat, vokal menjerit lebih menonjol). Contoh : Carcass
Jazz fusion, Contoh : Atheist, Cynic
Melodic (Harmoni gitar dan melodi dengan vokal tingi). Contoh : Arch Enemy, At The Gates, Soilwork, In Flames, Amon Amarth, Children of Bodom
Symphonic, Contoh : Nightfall, Eternal Tears of Sorrow
Technical/Progressive (Struktur lagu dinamis, time signature, harmoni, dan melodinya tidak umum). Contoh : Nile, Necrophagist, Death

0 komentar:

Post a Comment