Profil C.C.C.C Finalis GGRC
C.C.C.C
Commit. Compile. Condemn. Counteract
"Tahukah perubahan apa yang paling dahsyat di muka bumi ini? Ia adalah perubahan diri sendiri. Revolusi pribadi..." begitulah
petikan kalimat yang tercantum pada sampul rekaman CCCC. Band asal Malang jebolan 10 finalis Gudang Garam Rock
Competition yang biasa disebut C4 [si-fo;r] ini memang mengambil tema perubahan atau revolusi di hampir setiap liriknya.
Album ini adalah materi musik yang sudah terpendam sekian lama dan akhirnya mereka lepas secara independen ke pasaran. Total ada
tigabelas karya lagu yang berpijak dari dasar musik rap-rock dan nu-metal. Mereka pun cukup cerdik memasukkan slide pop,
new-wave hingga blues ke dalam beberapa parts. Setiap lini bermain padu dan percaya diri. Ada riff gitar yang keras dan scratching
ala Tom Morello ketika di RATM. Bassist yang dikaruniai jari-jari yang bisa menari. Ketukan drum yang santai namun tetap
membuai. Plus celoteh vokalis yang bisa bernyanyi sekaligus rapping dengan apik. Sekarang saatnya empat orang dengan
kemampuan yang tepat dan skillful itu untuk unjuk gigi. Mulai dari Freedom, Extrimis, dan Bagai Bom yang membebaskan Norman
dkk dari wacana band rock biasa yang standard dan stereotip. Ada = Tiada berbicara tentang eksistensi manusia mengalun kelam
dengan dilatari vokal perempuan. Air Mata mengalun sabar dengan lirik empati sosial yang cukup menenangkan. Mirip balada
akustik yang ditumpangi scratch dari sang DJ bersenar enam. Protes terkeras ada pada singel Revolusi dan Anti Sinetron. Dua track
ini melempar molotov yang membakar dan penuh amarah. Finale sepertinya didedikasikan buat mendiang Freddy Mercury dan
Queen, sebab lagu ini dibuat opera-rock yang panjang ala Bohemian Rhapsody. Lengkap dengan denting piano, koor vokal, dan gaya
melodi Brian May. Suatu tribut yang digarap cukup serius. Sebuah album protes memang tidak semestinya berisi hujatan atau
marah-marah melulu. Dan CCCC cukup tahu itu. Sebab mereka juga memberikan opini yang alternatif dan konstruktif. CD ini
berbonus buklet panduan revolusi yang menyajikan wacana CCCC serta profil tokoh yang mereka anggap revolusioner seperti Tan
Malaka, Hamka, Soe Hok Gie, dan Munir. Sebuah rekaman yang mencerahkan dengan quote akhir yang penting, "...Kesalahan
terbesar kita adalah bahwa kita menginginkan perubahan pemerintahan, perubahan sistem, dan perubahan nasib. Tapi kita
melupakan perubahan yang terpenting; perubahan diri sendiri."
0 komentar:
Post a Comment