PROFIL ADI METAL ROCK
Adi Metal Rock terbentuk tanggal 15 April tahun 1984 di Surabaya. Yang unik dari band
pengusung aliran Metal Klasik ini adalah kelima personilnya berasal dari
satu rahim yang sama dan nama “Adi” disisipkan ditengah-tengah nama
lengkap mereka. Adi Sandoyo (keyboard), Adi Nirwanto (bass), Adi
Sugiarto (vokal), Adi Prasetyo (gitar) dan Adi Prastanto (drum) kerap
tampil dengan dandanan ala Kiss dengan kostum nyeleneh dan memakai topeng.
Adi Metal Rock secara gamblang mengakui apabila band mereka plagiator Kiss tapi dalam setiap aksi panggungnya mereka juga kerap mencomot lagu-lagu dari Scorpion, Judas Priest dan Iron Maiden. Setiap aksi mereka di atas panggung selalu enerjik.
Nama Adi Metal Rock melambung ketika menyandang predikat jawara pada Festival Rock Se-Indonesia garapan Log Zhelebour tahun 1987. Kesuksesan di ajang pesta Rock yang paling bergengsi saat itu menjadi jalan pembuka dalam menapaki industri rekaman lewat pangsa musik Rock yang kompetitif.
Tahun 1990, band ini mendapat pinangan dari Surya Records untuk merekam lagu-lagu mereka ke dalam format album. Setelah proses penggarapan dirampungkan, album perdana mereka dibanderol dengan kop “Revolusi Kaisar”. Album bermateri 10 lagu tersebut diawali dengan sebuah lagu andalan berjudul “Revolusi Kaisar”. Temanya diangkat dari tragedi jatuhnya Pu Yi, kaisar Cina yang terakhir. Karena itulah di lagu ini Adi Metal Rock menghadirkan sebuah repertoar yang mengakar pada tradisi musik Asia. Mengingatkan pada film The Last Emperor garapan sutradara Bertoluci.
Secara lagu, tampaknya kesatuan musik dan lirik Adi Metal Rock memang terasa memikat. Tapi jika lirik Adi Metal Rock dilepas tersendiri dan dikaitkan pada persoalan bahasa Indonesia yang baik dan benar, terasa sekali lirik “Revolusi Kaisar” hanya gambaran umum, global dan hanya menyiratkan kesan semata. Yang agak lumayan adalah lagu “Tataplah Bintang”. Bahasa lancar, logikanya kena dan tidak bertele-tele.
Dari sepuluh lagu yang ditawarkan, semua mengarah ke Rock bahkan ada beberapa mengarah bermetalria. Tapi ada juga yang Pop Rock misalnya “Langkah Awal”.
Meski sudah lama bersama dalam wadah sebuah band, tapi baru 8 tahun kemudian Adi Metal Rock memasuki dapur rekaman. Sehingga wajar saja bila mereka kurang begitu lincah menemukan sound serta membuat komposisi yang matang. Apalagi disana sini masih kuat pengaruh musisi luar misalnya pengaruh Yngwie Malmsteen pada lagu “Phobia”. Pada “Episode Kehidupan” ada pengaruh Eddie van Hallen saat menggeber gitar.
Tapi patut dihargai pada lagu “Misteri Kelud” setidak-tidaknya usaha mereka untuk menggabungkan Pentatonik dan Diatonik cukup menunjukkan niat mereka yang baik serta pandangan yang luas. Nomor-nomor lain seperti “Pesta”, “Deru Tantangan” dan “Tataplah Bintang” juga menunjuk pada keseriusan mereka mencipta. Tapi sektor vokal, pendalaman lirik dan komposisi lagu masih menjadi titik lemah dari Adi Metal Rock. Semua lirik dan aransmen Adi Metal Rock dikerjakan oleh kelima putera pasangan Makarius Ali Sastrowardoyo dengan Agatha Sri Subekti.
Debut album Adi Metal Rock lumayan direspons positif oleh kalangan Rock tanah air. Dua nomor berhasil menjadi hits yaitu “Revolusi Kaisar” dan “Mereka Menantimu”. Selang dua tahun setelah kemunculan album “Revolusi Kaisar”, mereka merilis album kedua “Licik Munafik” meski tak berkibar dibandingkani album perdananya. Setelah itu nama Adi Metal Rock menghilang hingga sekarang.
Adi Metal Rock secara gamblang mengakui apabila band mereka plagiator Kiss tapi dalam setiap aksi panggungnya mereka juga kerap mencomot lagu-lagu dari Scorpion, Judas Priest dan Iron Maiden. Setiap aksi mereka di atas panggung selalu enerjik.
Nama Adi Metal Rock melambung ketika menyandang predikat jawara pada Festival Rock Se-Indonesia garapan Log Zhelebour tahun 1987. Kesuksesan di ajang pesta Rock yang paling bergengsi saat itu menjadi jalan pembuka dalam menapaki industri rekaman lewat pangsa musik Rock yang kompetitif.
Tahun 1990, band ini mendapat pinangan dari Surya Records untuk merekam lagu-lagu mereka ke dalam format album. Setelah proses penggarapan dirampungkan, album perdana mereka dibanderol dengan kop “Revolusi Kaisar”. Album bermateri 10 lagu tersebut diawali dengan sebuah lagu andalan berjudul “Revolusi Kaisar”. Temanya diangkat dari tragedi jatuhnya Pu Yi, kaisar Cina yang terakhir. Karena itulah di lagu ini Adi Metal Rock menghadirkan sebuah repertoar yang mengakar pada tradisi musik Asia. Mengingatkan pada film The Last Emperor garapan sutradara Bertoluci.
Secara lagu, tampaknya kesatuan musik dan lirik Adi Metal Rock memang terasa memikat. Tapi jika lirik Adi Metal Rock dilepas tersendiri dan dikaitkan pada persoalan bahasa Indonesia yang baik dan benar, terasa sekali lirik “Revolusi Kaisar” hanya gambaran umum, global dan hanya menyiratkan kesan semata. Yang agak lumayan adalah lagu “Tataplah Bintang”. Bahasa lancar, logikanya kena dan tidak bertele-tele.
Dari sepuluh lagu yang ditawarkan, semua mengarah ke Rock bahkan ada beberapa mengarah bermetalria. Tapi ada juga yang Pop Rock misalnya “Langkah Awal”.
Meski sudah lama bersama dalam wadah sebuah band, tapi baru 8 tahun kemudian Adi Metal Rock memasuki dapur rekaman. Sehingga wajar saja bila mereka kurang begitu lincah menemukan sound serta membuat komposisi yang matang. Apalagi disana sini masih kuat pengaruh musisi luar misalnya pengaruh Yngwie Malmsteen pada lagu “Phobia”. Pada “Episode Kehidupan” ada pengaruh Eddie van Hallen saat menggeber gitar.
Tapi patut dihargai pada lagu “Misteri Kelud” setidak-tidaknya usaha mereka untuk menggabungkan Pentatonik dan Diatonik cukup menunjukkan niat mereka yang baik serta pandangan yang luas. Nomor-nomor lain seperti “Pesta”, “Deru Tantangan” dan “Tataplah Bintang” juga menunjuk pada keseriusan mereka mencipta. Tapi sektor vokal, pendalaman lirik dan komposisi lagu masih menjadi titik lemah dari Adi Metal Rock. Semua lirik dan aransmen Adi Metal Rock dikerjakan oleh kelima putera pasangan Makarius Ali Sastrowardoyo dengan Agatha Sri Subekti.
Debut album Adi Metal Rock lumayan direspons positif oleh kalangan Rock tanah air. Dua nomor berhasil menjadi hits yaitu “Revolusi Kaisar” dan “Mereka Menantimu”. Selang dua tahun setelah kemunculan album “Revolusi Kaisar”, mereka merilis album kedua “Licik Munafik” meski tak berkibar dibandingkani album perdananya. Setelah itu nama Adi Metal Rock menghilang hingga sekarang.
Anggota Adi Metal Rock
- Adi Sugiarto – Vokal
- Adi Prasetyo – Gitar
- Adi Nirwanto – Bass
- Adi Sandoyo – Keyboard
- Adi Prastanto – Drum
Diskografi Adi Metal Rock
- Revolusi Kaisar
- Licik Munafik
0 komentar:
Post a Comment